30 Juli 2012

GURIHNYA AYAM BAKAR AL-TAZAJ





Sabtu (24/03) malam, selepas shalat isya saya menyempatkan diri berdiri pelataran Masjidil Haram bersama dr. Farhan. Menikmati Al-Haram saat malam seperti melihat dimensi lain sebuah masjid dengan pilar-pilarnya yang menyala. Sementara lampu-lampu besar yang memancar di sekelilingnya membuat gulita malam di sekitarnya menjadi seperti siang yang benderang.
“Kita makan apa malam ini Mr.Qin?” pertanyaan dokter tiba-tiba membuyarkan pandanganku. Kata-kata itu membuat perut jadi lapar. Apalagi saat itu jatah makan kami di Hotel Zamzam sudah habis. “Makan apa saja lah Buya, yang penting enak dan mengeyangkan,“ kata saya tertawa kecil.
            Dengan sigap ia langsung mengajakku ke Mall Hotel Hilton. Tak berapa jauh dari Masjidil Haram. Melewati beberapa ruko yang menjual lukisan, perhiasan, parfum, BinDawood, lalu ia mengajakku berhenti di sebuah tulisan asing “Al-Tazaj”. Waw! Saya terkejut melihat restoran itu. Pengunjungnya ramai sekali. Berdesak-desakan. Kebanyakan mereka adalah warga Arab dan Pakistan.
Lansung saja malam itu kami pesan menu Al Tazaj kabsa. Harganya 20 riyal. Kalau dirupiahkan kira-kira 50.000 rupiah. Namun, itu bukan angka yang mahal, karena 1 box versi Arab sama dengan 2 perut orang Indonesia. Malam itu kami makan satu box berdua.
            Soal rasa, Arab memang terkenal dengan bumbu yang sedikit menyengat, namun cocok betul dilidah orang Indonesia, khususnya daerah Sumatra. Kabsa punya rasa demikian. Perpaduan merica, bawang putih dan kayu manis membuat kabsa (nasi) menjadi sangat menantang dilidah. Apalagi ketika dinikmati bersama ayam bakar yang khas, kenyal-kenyal guril. Rasa menjadi sangat padat. Ayamnya dibakar tidak terlalu matang, sehingga kontur potongannya masih tetap utuh, seperti tidak ada kesan kalau ayam tersebut dibakar.
Al Tazaj adalah BBQ ayam cepat saji khas Arab yang berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi, tetapi saat ini sudah di perluas ke berbagai negara di Timur Tengah dengan sistem waralaba.
Restoran ini dibuka pertama kali di Mekkah pada tahun 1989. Ini didirikan oleh Shaikh Abdul Rahman Fakieh, pemilik Farm Unggas Fakieh di Arab Saudi. Restoran ini menggunakan resep tradisional Arab khusus untuk ayam panggang segar.
Karena terkenal enaknya, saat ini Al Tajaz sudah berada di lebih dari 100 lokasi di Arab Saudi, sehingga menjadi perusahaan pertama secara nasional yang menjadi rantai makanan tercepat di Timur Tengah.
Saat ini Al-Tazaj juga menyediakan menu khas Indonesia, sate. Kombinasi bumbu Arab dan bumbu kacang khas Indonesia membuat masakan ini konon sangat digemari. Ayo, tunggu apa lagi, sambil umrah, mampir dulu ke restoran Al-Tazaj!

Tidak ada komentar: