15 Oktober 2011

BOCAH MATA-MATA DAN KISAH PERANG DUNIA II

Judul Buku : The Paladin
Penulis : Brian Garlfield
Penerbit : Ufuk
Tahun : 2011
Tebal : 575
Harga : 74.900,-

Paladin dalam kamus Oxford berbahasa Inggris berarti salah satu dari dua belas jawara atau prajurit-prajurit ternama dari Istana Charlemagne. Satu di antara mereka Count Palatine adalah yang paling perkasa. Ia juga tokoh pahlawan ksatria dan seorang jawara mumpuni.
Tentunya berbeda Paladin yang dimaksud Brian Garfield dalam novel “The Paladin”. Dalam novel ini Paladin yang dimaksud penulis adalah seorang anak kecil, nakal, usia 14 tahun, pada mulanya hanya ingin melihat apa yang ada di sebelah pagar setinggi kepala yang menutupi desanya di dekat Westerham. Namun, sebuah insiden yang menyebabkan Christopher bertemu dengan Mr. Winston Churchill, pria tua berbadan gendut, si pemilik pagar. Christopher kemudian ditawan dan mendapatkan hukuman karena telah merusak pagarnya.
Selama beberapa hari dalam tawanan Mr. Churchill, akhirnya Christopher mengetahui siapa pria tua itu dengan segala tabiatnya. Pria tua yang selalu menghabiskan waktu dengan mengeluh bahwa dirinya telah selesai di dunia politik, kariernya sudah hancur. Tidak ada yang tersisa, ia tidak melakukan apa-apa lagi kecuali tembok-tembok pagar yang harus ia bangun, melukis, serta menulis buku yang tidak akan pernah dibaca oleh siapapun.
Mereka, dua laki-laki yang kemudian menjadi sangat bersahabat. Mr. Churchill yang pandai mengeluh dan Christopher nakal pemilik sepeda bedebah.
Pada saat yang tidak terduga, tahun 1938, ketika Christopher masih duduk di sekolah negeri, pasuka Jerman menyerbu Austria. Ceko pun menjadi menggigil kedinginan dan kelaparan, hanya karena supaya Hitler dan para begundalnya dapat berpakaian dan makan mewah. Pada akhir musim panas 1939, pasukan Jerman berlanjut menginvasi Polandia dan Belgia secara membabi-buta. Karena kebrutalan tersebut akhirnya Inggris menyatakan perang dengan Jerman. Mr. Churchill ikut-ikutan marah dan kembali ke parlemen. Anak-anak di sekolah tempat Christopher belajar pun mulai bernyanyi “Kita akan menghentikan kekacauan dari Siegfriend Line”. Mereka akhirnya mengetahui apa arti dari pamer kekuatan bersenjata yang sering terjadi di benua itu.
Hingga pada titik nadir yang sangat mencemaskan bocah Christopher bersedia dikirim atas perintah Mr. Churchill dan Paman John untuk menjadi mata-mata Inggris di Belgia pada dekade tergelap Perang Dunia II. Sebuah pekerjaan berbahaya untuk Raja dan negerinya. Di sana ia melakukan spionase untuk menemukan keadaan tentara Belgia, melaporkan semua yang dianggap penting, menerobos tanpa dicurigai ke dalam wilayah-wilayah musuh yang terdalam. Bahkan pekerjaan berat seperti membunuh pria-wanita satu demi satu atau ribuan sekaligus terpaksa harus dilakoninya.
Dengan mengirim Christopher, orang-orang dewasa telah mengabaikan anak muda yang sedang bermain ketika mereka membicarakan hal-hal rahasia mereka satu sama lain. Siapa yang akan mencurigai anak muda seusia Christopher sedang memata-matai rahasia Negara? Ini adalah sebuah petualangan yang menegangkan sekaligus penuh tipu-muslihat.
Banyak hal-hal yang luar biasa yang dijumpai oleh Christoper dalam misi besar ini. Ia menyelinap masuk kota, menembus kamp-kamp musuh, mendekati pos-pos penjagaan lawan yang memiliki persenjataan lengkap, masuk hutan, bahkan seperti tindakan bunuh diri harus ia pilih untuk sebuah pekerjaan yang tidak menjanjikan apa-apa.
Pada akhirnya keberhasilan atau kegagalan adalah satu jawaban yang mesti ditelusuri melalui halaman-halam buku dari penulis karya fenomenal Dead Wish ini. Ia cukup piawai memainkan adegan-adegan dramatis, menguatkan karakter-karakter tokoh, mengolah konflik, dan membentangkan grafis-grafis yang mampu membawa pembaca pada suasana nyata Perang Dunia II.
Buku ini dikemas menjadi sebuah novel yang sangat ringan untuk dibaca dan memakai lisensi yang biasa dipakai dalam karya fiksi populer. Hanya Christopher yang dapat mengatakan seberapa dekat dan pada hal-hal apa cerita ini serupa dengan kenyataan yang sebenarnya. Karena sosok pahlawan dalam cerita ini adalah tokoh nyata. Sekarang usianya sudah sangat tua. Buku ini memang berdasar pada kisah hidup Christopher Creigton yang sangat menakjubkan!

Terbit di Koran Jakarta, 2011

Tidak ada komentar: