Kalau Anda pernah mendengar ada nama Udin
Sedunia, mungkin itu hanya judul lagu saja, tapi kelompok yang satu ini memang
benar-benar nama yang sangat mendunia, yaitu komunitas nama Sugeng.
“Kalau
Anda bernama Sugeng, jangan ragu untuk bergabung.” Kalimat itu terpampang di
akun grup facebook yang dinamai Para
Sugeng. Para Sugeng atau biasa disebut Paguyuban Sugeng merupakan salah satu
komunitas unik yang mengumpulkan orang-orang yang bernama Sugeng di seluruh
dunia.
Grup
yang awalanya cuma dihuni oleh 10 anggota ini, kini 1000 lebih orang yang
bernama Sugeng sudah berkumpul di sini. Mereka datang dari berbagai daerah dan
latar belakang. Ada dari Jakarta, Yogyakarta, Kebumen, Surabaya, hingga
Malaysia dan Qatar. Profesinya mulai dari buruh, pengurus organisasi, pembuat
film, pengelola gedung pertemuan, ahli teknologi informasi, pegawai negeri, hingga
pilot maskapai penerbangan asing.
Kenapa
Sugeng?
Awal
terbentuk komunitas ini adalah dari kegalauan
Sugeng Jabri, warga negara Malaysia sekitar 6 tahun lalu. Ia bertanya-tanya mengapa
di Malaysia cuma ada 5 nama Sugeng yang tercantum di buku telepon negaranya.
Apa ada nama Sugeng lain di luar sana. Rasa penasarannya memuncak, hingga ia membuat
milis Para Sugeng di Yahoogroup dan Friendster yang kala itu sangat booming.
Akhirnya
ia bertemu dengan salah satu nama Sugeng dari Indonesia, yaitu Sugeng Wiyadi
pada 2006 melalui Friendster. Mereka bertukar cerita, mencari tahu mengapa dulu
orangtua mereka sampai menamai mereka Sugeng.
Gayung
pun bersambut, karena di Pulau Jawa merupakan gudangnya para Sugeng, akhirnya
komunitas ini dibesarkan dan dipopulerkan di Indonesia. Saat ini Paguyuban
Sugeng sudah memiliki struktur organisasi, ketuanya Sugeng, wakilnya Sugeng,
bendaharanya juga Sugeng dan dewan penasehatnya pun bernama Sugeng.
Ajang
Silaturahim
Pada mulanya Paguyuban Sugeng hanya sebagai wadah untuk
menghimpun orang-orang yang bernama Sugeng di seluruh dunia agar saling kenal
dan memiliki ikatan kekerabatan. Namun, seiring waktu, mereka kini tak hanya
fokus di urusan ituitu saja, tapi sudah mengembangkan sayapnya ke masalah
solidaritas, peningkatan kepedulian sosial dan lingkungan.
Tak
ketinggalan bisnis juga akan menjadi tujuan jangka panjang bagi komunitas ini. Karena
banyak anggota paguyuban yang memiliki potensi bisnis. Ada yang berusaha dalam
bidang resto, usaha kecil, dan semua itu akan dikembangkan menjadi milik
paguyuban. Karena itu bukan tidak mungkin paguyuban ini akan menjadi ikon bagi
paguyuban lain yang merintis dari rasa kebersamaan menjadi pemilik usaha. Wow! Menarik
sekali!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar