21 Juni 2012
06 Juni 2012
TRAVEL HIKMAH, MELAYANI JEMAAH DENGAN SEMPURNA
Maret-April adalah puncak ibadah ibadah umrah setelah dibuka keran umrah 2012 oleh Departemen Agama RI .
Banyak travel mengirim jemaah pada bulan ini. Salah satunya Hikmah yang sudah memberangkatkan
lebih dari 500 jemaah Maret-April 2012. Bagaimana kisahnya selama di sana ? Saya menulisnya untuk Anda.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya
datang juga. Kali ini giliran saya berangkat menemani jemaah Hikmah umrah ke
tanah suci Mekkah, setelah beberapa minggu lalu tim media Agus Budiman juga
ditugaskan ke sana .
Segala perlengkapan sudah disiapkan. Kamera, handycame. Setelah shalat dzuhur
saya segera meluncur ke Bandara Soekarno Hatta.
Tim handling Iwan, Ucok, Roy dan yang lainnya sudah
siap di bandara menunggu kedatangan jemaah Bukit Tinggi yang dijadwalkan tiba
pukul 16.00 WIB. Namun, rombangan baru bisa turun pesawat pukul 16.30 WIB.
Dengan sigap, tim handling langsung membagikan paspor, id card, buku kenangan
dan semua dokumen penting lain yang diperlukan saat pemeriksaan bagian imigrasi
bandara. Tak lupa mereka mengurus semua koper jemaah.
Afwan, direktur utama Hikmah juga
turun tangan mengurusi jemaah. Di dekat antrean loket imigrasi ia tampak takut
sekali jemaah terlambat masuk ke pesawat, karena waktu boarding sudah dekat. “Ayo
ibu-ibu pindah ke loket ini, kosong,” katanya sambil mengarahkan tangannya.
Setelah melewati pemeriksaan di loket
imigrasi, tepat pukul 18.00 WIB – lagi-lagi “molor” dari jadwal keberangkatan semula
– kami pun terbang menuju Jeddah dengan pesawat Garuda Indonesia, nomor
penerbangan GA0983.
Di pesawat ngapain aja?
Tim handling Hikmah memang jempolan.
Semua urusan tetek-bengek barang dan perlengkapan jemaah sudah ditangani. Bahkan
ketika di Madinah dan Mekkah. Sehingga jemaah tinggal menikmati perjalanan dan nantinya
melakukan ibadah yang khusuk di tanah suci Mekkah. Tak ada lagi pertanyaan yang
terlontar, semua jemaah sudah duduk manis di bangku masing-masing. Semua tampak
asik menikmati makanan pembuka sore itu!
Butuh waktu 9 jam menuju Jeddah.
Jemaah ngapain aja? Ustaz Abu Bakar menyarankan kepada seluruh jemaah untuk
selalu berdzikir dan melafalkan kalimat talbiyah sebanyak-banyaknya selama di
perjalanan. Membaca ayat-ayat Al-Quran. Ia tak lupa mengingatkan kembali cara
melakukan tayamum kepada para jemaah yang hendak melaksanakan shalat isya’ di
pesawat.
Apa yang dikatakan ustaz itu baik
untuk para jemaah. Apalagi ini merupakan perjalanan ibadah. Menghabiskan waktu
dengan tidur-tiduran di pesawat, ya, tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali
iler dan mata sembab.
Sedangkan Hardesi mengingatkan agar
para jemaah memperbanyak istirahat, menjaga kesehatan dan makan yang cukup.
Karena perjalanan masih cukup jauh. “Kemungkinan kita baru sampai Jeddah jam 4
subuh,” katanya ramah dengan logat khas Minang saat menjawab pertanyaan jemaah.
Makan cukup ibadah
lancar
Tidak ada rangkaian ritual umrah yang
dilaksanakan di Madinah. Semua terpusat di kota Mekkah. Namun pahala ibadahnya sama-sama
besar, karena berdasarkan hadits Nabi Muhammad Saw, shalat di dua masjid Haram
sama pahalanya 10.000 kali lipat dibanding shalat di masjid biasa. Selama di
Madinah seluruh jemaah memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi.
Raudhah adalah salah satu tempat yang
paling diburu para jemaah. Karena apapun doa yang diucapkan di sana , akan dikabulkan oleh
Allah Swt.
Selama umrah, tidak ada problem dalam
urusan ibadah, semua jemaah melaksanakan seperti apa yang sudah dijelaskan oleh
Ustaz Abu Bakar. Namun, untuk urusan tawaf dan sa’i ia menekankan agar jemaah
mengikuti arahan pembimbing dan tidak terlepas dari rombongan. Karena itu
adalah ritual wajib dalam umrah. Jemaahpun setia mengikuti hingga usai.
Begitu pun dalam urusan makan, gizi
tercukupi. Banyak jemaah senang, karena mereka mendapatkan pelayanan full
board langsung dari hotel. Menunya bermacam-macam, ada banyak pilihan
sesuai selera. Namun berbeda saat di Mekkah, di Hotel Zam-zam, jemaah harus berlelah-lelah
sedikit untuk berdiri di barisan antrean yang cukup panjang, karena di sana jemaah Hikmah bergabung
dengan jemaah travel lain lain dalam satu catring.
Ustaz super
“Bukan ustaz Abu Bakar namanya kalau
tidak memegang microfone,” istilah ini sengaja dibuat oleh Media Hikmah setelah
memperhatikan beliau selama di Madinah dan Mekkah. Di mana-mana ia selalu
memegang alat pengeras suara tersebut.
Ustaz Abu Bakar memang menjadi daya
tarik bagi jemaah Bukit Tinggi sejak dulu setelah Hardesi. Keduanya dikenal
semangat dan memiliki pengabdian yang tinggi untuk melayani jemaah dengan prinsip
memudahkan, ikhlas dan mengutamakan kesempurnaan.
Suatu ketika Media Hikmah sempat
mengikuti rombongan jemaah melakukan ziarah ke beberapa situ Islam. Lagi-lagi Ustaz
Abu Bakar terlihat berdiri paling depan. Dengan microfone di tangan ia tidak
sungkan-sungkan untuk mengajak para jemaah turun hotel, berkumpul di lobi dan
mengaturnya saat mau masuk bus.
Tiba di dalam bis ia yang memimpin
doa. Dan satu hal yang luar biasa, ia mau menjelaskan secara detail kepada
jemaah tentang situs-situs Islam yang terlihat selama di perjalanan dan
menjelaskan tentang sejarahnya. Padahal itu tugas mutawif. Alhasil, semua
jemaah jadi mengangguk-angguk faham.
Estafet maut
Boleh dibilang Hikmah merupakan
travel yang paling produktif membawa jemaah umrah selama Maret 2012. Karena
dalam satu bulan tersebut, Hikmah mengirim 7 rombongan. Jemaah Bukit Tinggi,
Jambi, Semarang , Palembang ,
Makassar dan Jakarta .
Hanya berselang beberapa hari dan minggu saja, rombongan jemaah yang satu datang
sementara yang lain bersiap-siap pualgn ke tanah air.
Pengalaman ini membuat media takjub
kepada Hikmah. Karena di usianya yang kelima,masih cukup muda, Hikmah sudah bisa
menjangkau hampir seluruh wilayah nusantara.
Namun, karena banyaknya jemaah tidak
sebanding dengan petugas yang ada di Arab Saudi beberapa waktu lalu petugas
Hikmah sempat keteteran mengurus jemaah. Terutama masalah pemondokan yang
tadinya harus 500 meter dari Al-Haram terpaksan harus mundur 800 meter karena
keterlambatan dalam pembokingan.
Elly Lubis selaku pembimbing senior
sempat kecewa dengan petugas Hikmah di Arab Saudi. “Saya baru kali ini
menemukan kejadian seperti ini. Kenapa harus saat jemaah yang saya bawa sedang
banyak-banyaknya,” katanya kepada media.
Barangkali ini ujian untuk hikmah
agar segera membenahi masalah pemondokan. Bila perlu dibuat pemondokan khusus
untuk jemaah Hikmah, seiring meningkatnya jemaah yang mendaftar haji dan umrah
di Hikmah. Sehingga untuk urusan pemondokan tidak menjadi kendala di lain
waktu.
Di lain sisi muthawwif juga menjadi
kendala yang cukup krusial saat puncak musim umrah seperti saat itu. Hikmah
butuh banyak muthawwif. “Hikmah perlu mencari tambahan muthawwif profesional
untuk menangani estafet jemaah yang semakin panjang,“ kata Elly.
Semua (dapat) lebih
Tim media berkesempatan
berbincang-bincang dengan beberapa jemaah, salah satunya Rafli(67) dari Bukit Tinggi , ia
mengaku puas selama ikut dengan travel Hikmah. “Pelayanannya sangat bagus. Kita
selalu dapat lebih,” katanya. “Janjinya di hotel lain, malah dapat di Zamzam Tower ,
ini kan luar
biasa,” kata pria yang pada bulan Ramadhan nanti akan berangkat lagi umrah ke
Mekkah dengan travel Hikmah ini.
“Mudah-mudahan kedepan Hikmah bisa
lebih baik lagi,” lanjutnya. Semoga doa orang-orang yang shaleh seperti bapat
itu benar-benar membuat Hikmah menjadi travel yang selalu melayani jemaah
dengan sempurna dan penuh rasa tulus-ikhas. Semoga!
01 Juni 2012
RUMAH SAKIT MEKKAH STANDAR EROPA
“Di tangan raja, rumah sakit di Mekkah
kini terus berbenah. Ia tak lagi sekadar melayani para jemaah demam panas atau flu
biasa, tapi sudah membuka pelayanan operasi jantung terbuka, transplantasi
organ tubuh dan perawatan lanjutan lainnya dengan fasilitas kedokteran yang super
canggih.”
Ali Ahmad, direktur Institute for Gulf Affairs salah satu lembaga riset oposisi Saudi
yang berbasis di Washington pernah melontarkan sebuah pernyataan "Mekkah
sekarang sudah seperti Las Vegas," begitu katanya setelah melihat
perkembangan kota suci Mekkah saat ini.
Dalam dunia kedokteran dan kesehatan, Saudi,
khususnya Mekkah kini memang sudah seperti Las Vegas. Dalam catatan penulis saat ini
Mekkah punya dua rumah sakit canggih yang menyediakan pelayanan yang selama ini
hanya tersedia di Barat, yaitu rumah sakit Dr Soliman Fakeeh dan rumah sakit King
Abdul Aziz.
Seperti rumah sakit Dr Soliman Fakeeh yang
didirikan 1978, kini rumah sakit ini sudah
menjadi salah satu pilar utama di kota
Mekkah yang disusul setelahnya oleh rumah sakit King Abdul Aziz. Rumah sakit
ini dikenal memiliki tim dokter dan perawat professional. Mereka bekerja dengan
semangat dan tekad yang tinggi untuk kesembuhan pasien. Sehingga untuk urisan
pelayanan, kini mereka sudah menyamai standar pelayanan kesehatan di Inggris.
Bukan Cuma itu, saat ini rumah sakit Dr
Soliman Fakeeh sudah memiliki
dua kali lipat kapasitas rawat inap 500 tempat tidur. Sedangkan ekspansi yang paling
dikenal seantero Arab dan yang menjadi kecanggihan rumah sakit ini adalah mereka
sudah membuka pelayanan operasi jantung terbuka, bedah saraf, neurologi, nefrologi
dan klinik infertilitas. Hebat sekali bukan!
Saat ini dua rumah sakit canggih ini sudah menjadi rujukan khusus bagi keluarga-keluarga
kerajaan. Namun bukan berarti menafikan orang Indonesia. Asalkan
surat-menyuratnya lengkap rumah sakit ini konon mau menerima pasien non Arab. Contohnya rumah sakit King Abdul Aziz sejak 2010 lalu menerima pasien asal Indonesia yang
memerlukan perawatan. Mereka siap memberikan pengobatan terhadap penyakit
apapun yang diderita pasien dari Indonesia.
PESAN HABIB UMAR UNTUK MUSLIM INDONESIA
"Di
tengah ritual ibadah umrah yang padat, saya bersama rombongan 'mencuri
waktu' untuk mengunjungi rumah mufti Syafi’i yaitu Habib Umar Al-Jailani. Apa saja pesannya untuk para jemaah dan Muslim Indonesia?"
Tak ada angin, tak ada hujan, pagi
itu tiba-tiba saya diculik salah satu muthawwif, Dedi, pemuda asal Lombok di kamar 706 hotel Nawarat Syams, Mekkah. Saya akrab sekali dengan pemuda ini. Katanya saya mau dibawa silaturahim ke rumah ulama besar di kota Mekkah, dan sekaligus itu guru beliau.
Awalnya saya agak sungkan, karena kualitas bahasa Arab saya masih di bawah 300. Katanya mereka sudah menyiapkan salah seorang penerjemah, saya pun jadi semangat untuk berangkat.
Rupanya saya tidak sendirian,
ada kira-kira 20 jemaah Hikmah yang lain dari Semarang
sedang menunggu di depan hotel. Mereka juga hendak berkunjung ke sana. Hati saya semakin lega, karena banyak teman. Ustaz Yusuf Isnan juga ikut, beliau adalah kepala rombongan dari Semarang. Kualitas bahasa Arabnya tak
diragukan lagi.
Kami berangkat naik mini bus langsung
menuju kediaman Habib Umar Al-Jaelani yang tidak berapa jauh dari Masjidil-Haram.
Habib Umar merupakan cucunya Syeikh Abdul Qadir Al-Jaelani, salah satu ulama besar
penerus ajaran Imam Syafi’i. Saat ini Habib Umar dinobatkan sebagai Mufti Imam
Syafi’i atau pemberi fatwa tentang ajaran-ajaran Imam Syafi’i ke seluruh dunia.
Tiba di kediamannya jemaah disambut
ramah oleh tiga muridnya yang berbadan besar dan menggunakan jubah putih. Kami dipersilakan masuk ke ruangan Habib
Umar. Namun sayang sekali, jemaah perempuan tidak diperbolehkan masuk ke rumahnya. Ya, begitulah adat Mekkah. Terpaksa para ibu-ibu menunggu di dalam bus.
Sapa hangat beliau pagi itu benar-benar membuat
hati saya sejuk. "Begini rupanya cara orang Arab menyambut tamu," gumam saya dalam hati. Ia menyambut dengan senyum. Cipika-cipiki ala Arab. Sekelebat suasana saat itu langsung berubah menjadi teduh.
Namanya juga rumah ulama besar, so pasti, di dalam rumahnya banyak referensi kitab-kitab. Hampir seluruh dinding rumahnya adalah rak-rak yang dipenuhi oleh buku-buku berbahasa Arab. Kepala saya jadi geleng-geleng melihatnya. Takjub!
Ustaz Yusuf kemudian memulai pembicaraan. Ia menanyakan kabar Habib Umar. Menjelaskan tentang situasi Indonesia saat ini. Kondisi muslim Indonesia. Karena Habib Umar adalah salah satu ulama besar yang paling dekat dengan Indonesia. Ia menyebutkan bahwa
Islam yang paling natural itu ada di Indonesia. “Jangan dianggap Arab itu
Islam. Arab banyak yang bukan pemeluk Islam. Keturunan Abu Jahal dan Abu Lahab masih ada di
sini.” katanya.
Setiap tahun Habib Umar menyempatkan diri ke tanah air untuk menyampaikan risalah/dakwah. Ia sering ke Surabaya, Semarang dan Jakarta. Bahkan, sangkin dekatnya dengan Indonesia, beliau seringkali
memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar Indonesia yang berprestasi untuk melanjutkan
studi di Yaman.
Walau cuma setengah jam berada di kediaman beliau, namun rasanya saya seperti
menuntut ilmu selama satu tahun. Karena wejangan-wejangan yang keluar dari
mulut beliau banyak mengandung hikmah dan motifasi untuk selalu mendekatkan diri
kepada Allah Swt.
Ada satu pesan yang sangat melekat di hati saya “Islam yang paling murni itu ada
di Indonesia,”
katanya. “Oleh sebab itu berpegang teguhlah kalian pada apa yang sudah
diajarkan tentang Islam oleh pendahulu kalian. Karena Ahlus-Sunnah wal Jamaah itu akan diselamatkan oleh Allah.
Lain dengan Syi’ah, ajaran tersebut perlu dijauhi, karena mereka membenci
para Sahabat. Sedangkan Rasul sangat menyayangi sahabat,” katanya.
Hari itu benar-benar menjadi perjalanan yang sangat menakjubkan. Nyesal kalau saya tidak ikut.
Sebelum pulang, beliau memberikan hadiah dua jilid buku
Al-Adabul Mufrad kepada masing-masing jemaah. Buku tersebut merupakan
salah satu hasil telaahnya mengenai Al-Qur'an dan Hadits. Semua jemaah saya lihat menyambut dengan senang. Termasuk saya. Terimakasih Habib Umar. Semoga sehat
selalu!
FENOMENA PENGEMIS SATU RIYAL
"Ibarat
gula, Mekkah adalah manisan yang banyak mengundang para pengais rezeki datang ke
kota ini untuk
mengadu nasib. Laki-laki maupun perempuan. Pekerja disektor formal maupun non
formal. Bahkan yang bertangan buntung ikut berpartisipasi, menjadi pengemis
jalanan."
Mekkah bukan cuma kota ziarah yang banyak dikunjungi Muslim
dari berbagai penjuru dunia. Ibarat gula, Mekkah adalah manisan yang banyak
mengundang para pengais rezeki datang ke kota
ini untuk mengadu nasib. Laki-laki maupun perempuan. Pekerja disektor formal
maupun non formal. Bahkan yang bertangan buntung ikut berpartisipasi, menjadi
pengemis jalanan.
Kota Mekkah saat ini sudah dibanjiri pengemis.
Apalagi pada saat musim haji. Dua kali lipat lebih banyak dari hari biasa. Mereka
banyak datang dari Bangladesh
dan warga kulit hitam Afrika. Biasanya para pengemis ini mangkal diperempatan
jalan, di pusat perbelanjaan dan di seputar Masjidil Haram.
“Hajjah, Hajjah, satu riyal, satu riyal,” demikian
ucap mereka jika bertemu dengan jemaah dari Indonesia.
Mereka rata-rata adalah anak-anak
perempuan usia 6-9 tahun. Ada
yang cacat dua lengannya dan banyak diantara mereka yang pura-pura buntung dua
lengannya. Mereka sengaja melipat tangannya ke dalam baju kemudian ditutup
menggunakan jilbab yang ia kenakan. Tak terbayangkan, anak yang masih polos punya
pemikiran dan ide konyol semacam itu. Yang jelas mereka merupakan korban eksploitasi orang dewasa.
Untuk pengemis d wilayah Masjidil Haram biasanya
mereka muncul saat menjelang shalat dzuhur, ashar dan sebelum magrib. Mereka duduk
berderet menunggu jamaah yang datang dan pulang dari Masjid. Di jalan Al-Khalel yang
diapit Zamzam
Tower dan Hilton, di sana biasanya ramai berbaris.
Fenomena ini sudah membuat jengkel pemerintah
setempat, karena sudah sangat mengganggu ketertiban umum. Aparat Pemda
(Baladiyah) dan Polisi Lalu Lintas Mekkah sering dikerahkan merazia para
pengemis tersebut, namun mereka kembali lagi setelah petugasnya pergi. Bila
tertangkap pun, mereka biasanya punya cara ampuh untuk melepaskan dari, yaitu
dengan mengiba dan menangis kencang, sehingga menarik perhatian orang banyak dan
membuat petugas tidak tega melihatnya.
Mufti Besar Mekkah pernah mengeluarkan himbauan
kepada jamaah untuk tidak memberikan sedekah kepada para pengemis. Namun, entah
mengapa itu tidak menjadi jaminan pengemis bersih dari tahan haram. Kemungkinan
jawabannya karena umat muslim masih banyak yang ingin bersedekah.
Mufti menambahkan lagi, bahwa, kalau jemaah
ingin bersedekah, silakan kepada yang lebih jelas manfaatnya seperti bersedekah
kepada petugas kebersihan Masjidil Haram dan kepada fakir miskin yang
benar-benar sedang membutuhkan bantuan.
Untuk Anda yang ingin bersedekah silakan pertimbangkan himbauan ini!
Langganan:
Postingan (Atom)