“Masih
ingat ketika pertama kali televisi (tv) muncul, para vendor berlomba-lomba memperbesar
dimensi, kemudian menciptakan warna, mendatarkan layar, lalu mempertipis bodi. Rupanya
itu sudah menjadi kisah sejarah, karena kini mereka berpacu dengan vitur-vitur menarik
yang berbasik internet alias nirkabel
streaming yang konon makin memanjakan penontonnya.”
Masa
depan tv makin canggih saja. Tidak berlebihan bila dikatakan saat ini adalah
era tv cerdas. Karena disamping bentuknya sudah semakin slim dan ramping, teknologi
internet sudah memungkinkan mereka untuk mampu melakukan apa saja, tanpa kenal
batas.
Sebut
saja salah satu vendor Apple TV, 2006 lalu perangkat digital media receiver yang diproduksi dan dijual oleh Apple Inc ini sudah berbasis small
form factor (SFF) mampu menjalankan data digital yang berasal dari iTunes, Netflix, YouTube, Flickr, dan MobileMe. Ini gagasan yang luar biasa.
Selain
itu, Apple TV juga dapat menjalankan data dari komputer dengan sistem operasi Mac OS X atau Windows melalui software iTunes.
Apple TV ditampilkan melalui enhanced-definition
atau high-definition wide screen television.
Sebelumnya tak ada vendor yang bisa melakukan ini.
Tipis 'doang', nggak jaman
Raksasa elektronik asal Korea Selatan, LG Electronic Inc. juga tak mau
dibilang tv yang berani cuma tipis “doang”. Tahun ini ia bakal menjajal segmen baru pasar televisi, setelah lama
bergulat di segmen televisi plasma dan layar kristal cair (LCD) yang menawarkan
Flicker Free dan Cinema 3D. Tahun ini LG mengeluarkan varian televisi berteknologi layar
OLED (Organic Light-Emiting Diode)
ukuran 55 inchi.
Keunggulan teknologi ini ada pada layarnya, yaitu yang biasa
digunakan dalam ponsel pintar high-end
bisa menampilkan warna yang sangat jernih, seperti bentuk aslinya. Selain
memberikan kualitas gambar yang baik, televisi OLED sangat tipis. Televisi
keluaran LG ini kemungkinan memiliki tebal 4 milimeter dan berat 7,5 kilogram.
Samsung tidak mau
ketinggalan, ia melakukan langkah yang serupa. Pengenalan yang dibuat oleh
Samsung untuk display Super OLED ini, sekaligus mengakhiri monopoli LG di
bidang tersebut. Selain itu, Samsung juga menjanjikan bahwa TV Super OLED ini
memiliki sedikit atau tidak ada motion
blur, serta lebih cepat dari lampu latar LED.
Selain itu, Samsung sudah
mampu mengimplementasikan sistem Smart
Interaction dengan penontonnya yang menggunakan kontrol gerak untuk
menyalakan layar atau mematikannya. Selain itu juga bisa menyesuaikan volume
dan mengaktifkan beberapa aplikasi sesuai kebutuhan penggunanya. Hebat!
Sony rupanya tak mau
berpangku tangan, mereka berjanji akan memperkenalkan perangkat televisi
revolusioner untuk berkompetisi dengan vendor lainnya, seperti Apple dan LG.
Bagaimana kelanjutannya? Kita tunggu saja.
Baca ‘mood’ penonton
Lebih menarik lagi, tv masa depan bisa mengenali
pemiliknya, seperti anjing peliharaan Anda yang sangat akrab. Ashley Highfield,
Managing Director of Microsoft Inggris
mengatakan, televisi cerdas akan semakin intuitif dan mampu mengenali ekspresi
wajah pemilik maupun gerak tubuh.
Tv masa depan tak lagi
menggunakan teknologi infrared dalam remote control, karena ia sudah mampu membaca 'mood' penonton!
“Mungkin lima hingga 10 tahun mendatang, televisi akan mampu mengetahui apa
yang Anda ingin tonton sesuai dengan mood.” papar Ashley.
Remote control nantinya juga diprediksi akan
menjadi barang usang karena kehadiran teknologi yang semakin memudahkan orang
untuk menonton televisi.
Teknologi
internet dan nirkabel streaming
Kemungkinan Apple
adalah salah satu vendor yang sedang dibicarakan oleh Ashley. Karena iTV memang
sedang gencar ingin mengembangkan format TV masa depan, terutama seperangkat TV
yang mendukung streaming tanpa kabel.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal, Apple sedang berbicara
dengan petinggi dari perusahaan-perusahaan ternama, untuk mengembangkan
kemampuan streaming dari TV nirkabel. "Salah satu fitur penting nantinya
yang ada di iTV adalah software pengenal suara, mirip dengan yang ada di fitur
Siri," ungkap salah satu sumber.
Ini tentu memungkinkan
pengguna tidak memerlukan lagi remote control, cukup menggunakan suara mereka
untuk melakukan pencarian bahkan sampai untuk mengubah channel. Menakjubkan
sekali, bukan!
Namun
sayangnya hingga saat ini, rumor mengenai iTV tersebut tidak menghadirkan
banyak spesifik, maupun detil mengenai seperti apa format TV generasi mendatang
dari Apple. Mungkinkah sikap dingin mereka menandakan akan hadir sebuah kejutan
yang luar biasa di tahun ini? Atau mereka sengaja mendimakannya supaya tidak
diketahui vendor lain? Anda sebaiknya perlu bersabar.
(Qin: publish in Tax Magazine 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar