Judul :
The Iron Lady
Genre :
Drama Biografi
Sutradara :
Phyllida Lloyd
Artis : Meryl Streep, Jim Broadbent, Anthony Kepala, Richard E Hibah
Produksi :
Damian Jones
Rilis : 6 Januari 2012
“Awalnya keluarga Thatcher sempat
merasa takut film itu akan menuai banyak kritik, namun siapa sangka pujian justru
datang dari New
York Circle Kritik dan
menyematkan Meryl
Streep sebagai Aktris Terbaik dalam The Iron Lady”
Bila
Anda bertanya film apa yang saat ini banyak diperbincangkan masyarakat dan para
kritikus di benua Eropa? Mungkin untuk Anda yang senang dengan edisi Breaking Dawn harap menutup mulut dulu,
karena si Wanita Besi “Margareth Thatcher” kembali menjadi Perdana Menteri dan
akan bernostalgia bersama jutaan rakyatnya di salah satu sudut Eropa yang haus rasa kebanggaan.
Ya,
tinggal menghitung hari, Margareth Thatcher akan hadir dalam sosok aktris
senior Meryl Streep. Ia kembali menunjukkam kemampuan aktingnya dalam film terbarunya
yang berjudul “The Iron Lady”. Dalam film itu, aktris pemenang Oscar tersebut
memerankan sosok Margareth Thatcher, Perdana Menteri wanita pertama Inggris
yang memimpin negara itu selama 11 tahun.
Seperti kisah kehidupannya yang luar biasa, Anda mungkin
sudah pernah membacanya, film ini akan menyuguhkan kisah menarik dari Margaret
Thatcher dalam menembus hambatan kelas dan gender untuk menjadi perdana menteri
sebelum kejatuhan politiknya pada tahun 1990. Ia memimpin pada masa sulit, walau
ada ledakan di sektor jasa dan kepemilikan rumah, tetapi penurunan di bidang
manufaktur dan melonjaknya pengangguran menjadi tantangan terbesar yang harus
ia hadapi.
Era Thatcher 1979-1990, adalah masa perubahan sosial dan
ekonomi bagi Inggris. Ia memulai reformasi sulit untuk mengatasi inflasi dan
serikat buruh. Namun, ia berjuang tidak sendiri, ada suaminya Denis Thatcher yang
diperankan Jim Broadbent yang setia membantu perjuangannya. Termasuk Richard E
Grant dan Anthony Kepala sebagai menteri kabinet Geoffrey Howe dan Michael
Heseltine.
Film ini akan diceritakan melalui
serangkaian kilas balik, termasuk 17 hari menjelang Perang Malvinas pada 1982.
Banjir kritik dan pujian
Pada saat pembuatannya keluarga Thatcher sempat merasa takut
film itu akan menuai banyak kritik. Namun, itu dibantah sang sutradara, Phylida
Llyod. Ia berharap melalui film itu sosok Thatcher yang memiliki kharisma dan
martabat yang tinggi dapat terwakilkan oleh akting Meryl Streep.
Meryl Streep pun tidak menyia-nyiakan kesempat baik itu. Ia
ingin menunjukkan kepada dunia tentang talentanya yang luar biasa. Untuk
memerankan sosok Thatcher, Meryl Streep melakukan riset mendalam, ia langsung mendatangi
Inggris dan menelusuri tempat-tempat di mana Margareth Thatcher pernah hidup, mendalami
kepribadian dan karakternya, termasuk ia berkunjung Gedung Parlemen Inggris.
Meryl Streep pernah berkomentar kepada
salah satu media ternama, "Prospek mengeksplorasi diri melalui sejarah
wanita luar biasa ini adalah tantangan yang menakutkan dan menarik buat saya.
Saya berusaha mendekati peran tokoh dengan
sebaik mungkin, semangat dan memerhatikan setiap detail sebagai Lady Thatcher."
Pada penggambaran film, sosok Thatcher
telah dikritik oleh anak-anaknya, Mark dan Carol Thatcher, yang dilaporkan telah
berkata, "Kedengarannya seperti beberapa fantasi sayap kiri." Demikian
pula beberapa media ternama Inggris pesimis tentang aktor non-Inggris memainkan
Thatcher. Kata mereka ini sangat menentang sejarah.
Walau demikian, The Iron Lady dan Meryl Streep juga kebanjiran
pujian dan penghargaan, salah satunya dari New York Circle Kritik yang
menyematkan Meryl Streep sebagai Aktris Terbaik. Ya, tentu saja, Streep dinilai sudah mewakili harapan
masyarakat Inggris dan Eropa sebagai sosok Thatcher yang dikenal dunia sebagai tokoh
wanita besi yang berhasil membawa Inggris memenangkan perang Falkland melawan
Argentina. Rencananya, film The Iron Lady akan dirilis 6 Januari 2012 di Hollywood,
Los Angeles dan Amerika Serikat. Untuk kawasan Asia, sepertinya Anda harus
sabar menunggu.
Tax Magazine, Desember 2011